Rabu, 05 Juni 2013

Doping Otak Makin Marak

Para mahasiswa Jerman ditengarai makin banyak yang mengkonsumsi doping otak. Bukan hanya sekedar minum kopi yang kandungan coffeinnya memiliki efek stimulasi bugar. Tapi juga dikonsumsi obat paten anti stress.
Menjelang ujian, biasanya konsentrasi menurun dan hari terasa pendek. Banyak mahasiswa mengatasinya dengan cara tradisional yang terbukti ampuh. Minum kopi sebanyak-banyaknya. Paling tidak, itu membuat mereka tetap melek dan bugar.
Tapi kini terdapat tren baru. Jika segelas kopi tidak lagi membantu, para mahasiswa akan mengkonsumsi pil yang mengandung coffein kadar tinggi. Atau lebih ekstrim lagi. Menenggak obat-obatan paten anti stress, yang harusnya diresepkan oleh dokter misalnya Amphetamine atau Ritalin. 
Doping otak itu, didefinisikan oleh Professor Klaus Lieb dari Universität Mainz sebagai: "Konsumsi unsur psiko-aktif yakni elemen yang memiliki efek pada otak dengan sasaran meningkatkan kinerjanya". Universitas Mainz melakukan penelitian terkait tema "doping otak" ini, dan baru-baru ini mempublikasikan hasilnya.
Banyak Pemakainya
Tekanan prestasi dan stress bayangi kehidupan mahasiswa.
Sekitar 20 persen dari 2.600 mahasiswa yang menjadi responden penelitian mengaku, setahun lalu, setidaknya sekali mengkonsumsi pil Coffein, Amphetamine atau Ritalin, untuk mendongkrak prestasi otak. Demikian kesimpulan professor Lieb dalam laporan hasil risetnya.
Tingginya penggunaan doping otak dalam penelitian itu, terkait metode riset yang merahasiakan identitas responden, sekaligus tidak membuat perbedaan di antara obat stimulasi kinerja otak. Apakah itu pil Coffein, Amphetamine, Ritalin atau obat paten lainnya.
Dr. Stephan Schleim penulis berbagai buku mengenai doping otak, memperingatkan bahayanya penggunaan obat-obatan paten itu. "Ritalin misalnya, adalah obat stimulus unsur pembawa pesan Dopamin, untuk pasien yang mengalami defisit konsentrasi atau ditambah hiperaktifitas. Pada beberapa individu, unsur aktifnya bahkan bisa memiliki efek membahayakan nyawa", katanya menambahkan.
Reaksi Individual
Setiap individu bereaksi berbeda terhadap coffein maupun unsur aktif obat stimulus lainnya. "Artinya efek unsur aktif itu juga amat individual. Seringkali ada pada batasan ampuh secara subyektif dan terbukti secara obyektif peningkatan kinerja", ujar  pakar psikologi Tim Pfeiffer-Gerschel dari Institut Riset Terapi.
Ritalin obat anti hiperaktif kini populer untuk doping otak.
Mereka yang mengkonsumsi unsur stimulus secara berlebihan, cenderung untuk menilai lebih tinggi kemampuannya. Tapi Pfeiffer-Gerschel juga memperingatkan, setelah merasa bahwa kinerja naik, juga ada saat dimana dirasakan prestasi turun drastis.
Jika kondisi itu terjadi, pengguna juga cenderung menaikan dosisnya, untuk makin meningkatkan kinerja otak. "Ini mejadi salah satu aspek dari beragam faktor untuk menegaskan gejala kecanduan psiksis", kata Pfeiffer-Gerschel.
Penelitian itu juga menunjukkkan, mahasiswa dengan prestasi pas-pasan atau kurang serta orang yang mudah stress, menjadi kelompok risiko tinggi pengguna doping otak. Juga antara doping otak dengan secangkir kopi dan konsumsi obat paten kini nyaris tidak ada batasannya lagi.

sumber : www.dw.de

BPA Bahayakan Kesehatan Janin

Badan keamanan pangan di Perancis melontarkan peringatan terbaru bahaya penggunaan bisfenol A. BPA dikatakan bisa mengakibatkan janin bayi dalam kandungan terkena kanker payudara di kemudian hari.
Bisfenol A atau BPA adalah senyawa yang biasanya terkandung dalam botol plastik, makanan dan minuman kaleng. Beberapa penelitian sebelumnya mengkaitkannya dengan masalah otak, sistem saraf, reproduksi dan kegemukan. Pasalnya senyawa ini memiliki dampak seperti hormon perempuan Estrogen.
Badan keamanan pangan Perancis (ANSES) kini mendesak perempuan hamil untuk menghindari makanan kaleng atau meminum air dari galon air mineral yang terbuat dari polikarbonat karena merupakan "sumber bisfenol A". 
Bon dari mesin kasir di supermarket juga sebaiknya tidak disentuh. Menurut ANSES, barang yang mengandung BPA sudah berbahaya jika dihirup atau dipegang, termasuk kertas termo yang digunakan untuk membuat bon mesin kasir.
BPA banyak ditemukan pada produk kemasan plastik
Memicu tumor
Dalam laporan yang merangkum beberapa penelitian ilmiah global, ANSES mengatakan ; "para pakarnya cukup yakin akan bukti yang merujuk pada risiko bagi janin dalam kandungan. "Perempuan hamil yang terkena paparan BPA menimbulkan risiko bagi kelenjar susu pada bayi yang belum dilahirkan," demikian laporan ANSES setelah investigasi selama tiga tahun.
"Bisa terjadi peningkatan sensitivitas kelenjar susu yang kelak bisa membentuk tumor. Risiko ini dialami kedua jenis kelamin." Namun, ANSES juga menegaskan masih banyak hal yang belum jelas dari data yang mereka peroleh.
Berdasarkan masukan dari badan peneliti seperti ANSES, parlemen Perancis Desember tahun lalu memutuskan untuk melarang penggunaan BPA pada kemasan makanan bayi mulai 2013 dan pada semua kemasan makan mulai 2015. Uni Eropa, Amerika Serikat dan Kanada telah melarang penggunaannya pada botol bayi. 
Tapi zat kimia ini masih digunakan dalam produk plastik di seluruh dunia. AS tahun lalu mengatakan, tidak akan menetapkan larangan umum bagi BPA karena belum ada bukti nyata penggunaannya berdampak buruk bagi kesehatan orang dewasa.

sumber : www.dw.de

Kecanduan Makan Karena Stress

Saat merasa lapar, hanya ada satu hal dalam pikiran. Makan sebanyak mungkin hingga merasa tenang. Ini ciri khas "Binge Eating Disorder". Penyakit yang tidak terkenal seperti bulimia, tapi lebih banyak diderita.
Penyakit kecanduan makan atau makan secara berlebihan dikenal dengan istilah "Binge-Eating-Disorder". Kata "to binge" adalah bahasa Inggris yang artinya kurang lebih adalah "berlebihan". 15 persen dari penderita gangguan makan adalah Binge-Eater. Penyebabnya sering sama dengan gangguan makan lainnya. Yakni, berusaha meringankan beban psikologis.
Tidak seperti penderita bulimia dan anoreksia, Binge-Eater tidak berusaha mengendalikan berat badan dengan cara memuntahkan makanan atau olahraga berlebihan. Mereka biasanya makan secara berlebihan secara cepat tanpa bisa mengendalikannya dan tanpa merasakan rasa kenyang. Seringnya beberapa kali dalam seminggu. 
Lingkaran Setan Binge-Eating-Disorder

Astrid Helesic : "Pasien tidak sadar masalahnya"
Tidak lama setelah "serangan makan", rasa tenang menghilang dengan cepat. Yang tersisa adalah rasa malu, sesal dan kecewa. Perasaan negatif ini kembali diatasi para Binge-Eater dengan makan dalam jumlah banyak. Tanpa bantuan profesional, lingkaran setan ini tidak akan bisa dipatahkan. Tidak cukup dengan upaya diet.
Astrid Helesic, pimpinan klinik gangguan makan di Bad Honnef, menjelaskan: "Pada dasarnya sama seperti kecanduan lainnya, ini sikap kompensasi. Upaya untuk melupakan sesuatu. Pasien seringnya tidak sadar masalah sesungguhnya. Sering ada hubungannya dengan rasa harga diri atau trauma di masa lampau". 

Operasi Lambung Bukan Terapi
Sekitar 40 persen penderita bertubuh gemuk. Tapi tidak setiap orang yang gemuk adalah Binge-Eater. Gejala utamanya adalah "serangan makan berlebihan" yang berulang kali. Juga bentuk tubuh yang tidak normal, keterbatasan dalam sosialisasi, dan cenderung mengalami masalah psikis seperti depresi. Penyakit lain yang muncul akibat Binge-Eating juga bisa berupa diabetes, tekanan darah tinggi atau asma. 
Pasien yang sudah mencoba terapi psikosomatis, namun tetap kelebihan berat badan, bisa memutuskan untuk menjalani operasi pengecilan lambung. Pada operasi tersebut hampir 75 persen lambung dihilangkan. Sisanya dibentuk menjadi seperti selang. Sehingga pasien akan merasa lebih cepat dan lebih lama kenyang.
 
Dr. Min-Seop Son : "Operasi bukan terapi"
Operasi hanya membantu untuk mengatasi berat badan yang berlebih dan bukan menghilangkan masalah gangguan makan, tegas Dr. Min-Seop Son dari rumah sakit Johanniter di Bonn. "Operasi bukan terapi gangguan Binge-Eating. Operasi ini terapi adipositas dan gangguan Binge-Eating biasanya mengakibatkan adipositas. Terapi sesungguhnya Binge-Eating-Disorder adalah terapi psikologis. Karena itu penting bagi para pasien untuk dirawat dan menjalani terapi psikologis, juga setelah operasi.

sumber : www.dw.de

Garpu Getar Atasi Kegemukan

Makan terlalu cepat berdampak pada kegemukan. Penemu asal Perancis mengembangkan gadget baru untuk memerangi obesitas dan masalah pencernaan. Garpu HAPIfork akan bergetar jika Anda makan terlalu cepat.
Namanya HAPIfork. Garpu ini wujudnya seperti sikat gigi elektronik dan dirancang untuk bergetar di dalam mulut jika sang pemakai menggerakkannya terlalu cepat.
Asupan kalori bisa dipantau lewat software yang diunggah ke komputer atau laptop melalui Bluetooth lewat kabel USB. Hasil analisa cara makan akan ditampilkan dalam bentuk grafik jumlah suapan di setiap waktu makan. Selain itu, gadget ini bisa dicuci lewat mesin cuci piring dan memiliki lampu LED untuk memperingatkan pemakai.
Bahaya Makan Terlalu Cepat
Berdasarkan teori yang didukung oleh hasil penelitian yang terus bertambah banyak, semakin pelan kita makan dan sadar akan apa yang kita asupkan ke dalam mulut, hal itu akan menimbulkan efek yang lebih baik bagi sistem pencernaan, pengendalian berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.
Kepada situs Mashable.com, penemu HAPIfork Jacques Lepine bercerita ia termotivasi setelah mengalami insiden yang mengkhawatirkannya saat ia baru berusia 30an. Saat itu ia mengira mengalami serangan jantung. Di rumah sakit, dokter mengatakan apa yang dirasakannya adalah refluks asam (naiknya asam lambung ke kerongkongan-Red) karena makan terlalu cepat.
Garpu Bantu Kesehatan
Tubuh manusia tidak memiliki kemampuan untuk mencerna makanan dalam jumlah yang terlalu besar. Di sisi lain, otak tak manusia juga tidak bisa segera mengirimkan sinyal rasa kenyang.
Menurut salah satu penelitian, mereka yang selesai makan dalam waktu 9 menit terbukti memiliki asupan 67 kalori lebih banyak, dibanding yang waktu makannya 29 menit. Jika ditotal, ini berarti sekitar 1400 kalori per minggu atau kenaikan berat badan sekitar 0,5 kilogram per minggu.
Makan secara cepat juga mengurangi produktivitas otak. Selain itu kadar gula darah bertambah pesat dan bisa menyebabkan diabetes. Dengan makan secara perlahan, kadar gula di aliran darah akan diseimbangkan.
HAPIfork memenangkan penghargaan inovasi pada pameran elektronik Consumer Electronics Show 2013 di Las Vegas. Garpu ini akan dijual seharga $99 atau sekitar 1 juta rupiah.

sumber : www.dw.de

Autisme, Penyakit atau Sifat?

Penderita autisme biasanya menghindari orang dan sulit mengerti perasaan. Para periset kini meneliti, apa yang normal dan apa yang merupakan gangguan pada seorang penderita autisme.
John, 12 tahun, adalah penderita autisme sejak usia balita. Dia tidak bisa menulis, berbicara dan mengerti. Perilakunya seperti anak usia satu atau dua tahun. Penderita autisme semacam ini tidak memiliki mimik dan sulit untuk mengerti perasaan. Kebanyakan hanya mengulangi ritual yang selalu sama dalam kesehariannya.
Illustration - Ein fünfjähriger Junge sitzt allein auf einer Schaukel auf einem Abenteuerspielplatz in Berlin, aufgenommen am 10.4.2012. Foto: Jens Kalaene Penderita autisme digambarkan ingin selalu menyendiri.
Rainer Döhle juga autis. Dia sudah dewasa ketika didiagnosa menderita sindrom Asperger, sebuah bentuk autisme yang tidak menunjukkan hambatan bahasa maupun kejiwaan. Rainer, 43 tahun, mengatakan, dalam rapornya selalu tercantum bahwa ia tidak mampu bersosialisasi dengan teman sekelasnya.
"Saya tidak pernah mengerti, bagaimana persahatan itu dan selalu senang jika dibiarkan sendiri dan dapat membaca," ujarnya. Rainer Döhle sekarang adalah pemimpin perhimpunan Aspies, organisasi bantuan terbesar bagi penderita autisme di Jerman.
Döhle sangat berbakat, menyenangi Geografi dan Sejarah yang dapat digunakannya secara konstruktif.
Sangat berbakat hingga amat terbelakang
Der Physiker und Nobelpreisträger Albert Einstein streckt die Zunge heraus (Archivfoto vom 18.04.1955). Dieses mittlerweile weltbekannte Foto verschickte der unkonventionelle Wissenschaftler gern als Gruß an seine Freunde. Aus Anlass des 100. Jubiläums der Formulierung der Relativitätstheorie steht das Jahr 2005 in Deutschland ganz im Zeichen des Physikers Albert Einsteins. Foto: Arthur Sasse dpa (nur sw, zu dpa-Themenpaket Mythos Einstein - Jahrhundertgenie verehrt wie kein zweiter Forscher vom 18.01.2005) +++(c) dpa - Bildfunk+++
pixelPemenang hadiah Nobel Albert Einstein diindikasikan mengidap syndrom Asperger.
Ada penderita autis yang tidak pernah bisa belajar berbicara, sementara penderita lainnya pandai sekali berbicara. Ada yang gerakan motoriknya terganggu, sedangkan penderita lainnya dapat menggambar berjam-jam tanpa jeda.
Ada penderita autis yang kemampuan mengingatnya terbelakang dan ada yang ingatan angkanya luar biasa. Tetapi pada dasarnya, semua penyandang autis menunjukkan pola perilaku yang berulang dan sulit melakukan interaksi dengan orang lain.
"Autisme secara secara kualitatif sama dengan sindrom Asperger", demikian dijelaskan Sven Bölte, direktur Pusat bagi Gangguan Perkembangan Syaraf di Institut Karlinska Stockholm. "Kedua bentuk autisme itu berbeda dalam tingkat keparahan gejalanya," tambah Bölte.
Karena itu para pakar autisme saat ini berbicara tentang spektrum gangguan autisme yang dinilai berakar pada perkembangan sistem syaraf yang berbeda. Namun masih belum jelas, gangguan spesifik yang bagaimana yang terjadi pada perkembangan otak dan sistem syaraf.
Variasi ekstrem dari otak pria?
Diketahui bahwa penyandang autisme menunjukkan lebih rendahnya aktivitas di area otak yang bertanggung jawab terhadap pengolahan perasaan dan bahasa atau pengingatan kembali wajah. Namun aktivitas yang lebih kuat terlihat pada area pengolahan obyek dan identifikasi detil sebuah sistem.
Karena itu, periset autisme, Baron-Cohen berpendapat, penyandang autisme memiliki variasi ekstrem otak pria. Sebuah studi menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat testosteron pada sebuah janin, semakin tinggi kemungkinan bayi nantinya menunjukkan sifat autis Demikian Baron-Cohen.
Selain itu, terkait unsur dopamin dan serotonin yang antara lain mengatur perasaan takut dan motivasi, otak penderita autis berbeda dari otak normal. Penelitian di Universitas Freiburg menunjukkan komunikasi antara neuron di otak penderita autis mengalami gangguan.
Faktor lingkungan dan risiko
Ultraschall/ultrasonic pregnant belly
ultraschall; ultraschalluntersuchung; frauenarzt; frauenärztin; gynäkologie; schwangerschaft; prävention; vorsorge; vorsorgeuntersuchung; pränataldiagnostik; diagnostik; arzt; doktor; medizin; healthcare; health; pregnancy; pregnant; belly; bauch; ultrasonic; monitor; fötus; embryo; mutter; kind; ärztlich; klinik; hospital; krankenhaus; arztpraxis; sicherheit; zukunft; wachstum; elternInfeksi virus saat kehamilan bisa picu autisme pada bayi.
Sven Bölte juga mengatakan : "sebuah riset menunjukkan adanya hubungan antara autisme dan infeksi viral saat kehamilan". Juga obat tertentu yang digunakan sang ibu saat hamil, komplikasi saat melahirkan dan bahkan pencemaran lingkungan merupakan faktor risiko bagi autisme.
"Tapi risiko ini tidak berlaku bagi semua, karena munculnya autisme berbeda-beda secara individual dan mekanismenya cukup rumit", tambah Bölte.
Sampai sekarang, psikiater dan pakar ilmu syaraf masih menentukan autisme berdasarkan pengamatan perilaku yang sama dan berulang. Serta masalah interaksi sosial. Jadi penilaian yang masih tetap subyektif. Semakin rumit gambaran autisme yang dibuat pakar genetika, epidemilogi dan neurologi, juga semakin kabur kriteria yang disebut autisme.

sumber : www.dw.de

Kamis, 19 Mei 2011

Karang Gigi

Karang gigi atau "kalkulus" terbuat dari plak dan zat kapur yang berada di air liur. Plak sendiri terdiri dari lapisan bening di gigi ( perikel ) dan kuman. Di dalam mulut kita terdapat lebih dari 350 jenis kuman yang dapat menyebabkan karies. Jika di gigi atau sela-sela gigi terdapat banyak makanan yang tidak di bersihkan maka kuman akan mencerna makanan tersebut, lama-kelamaan akan menyebabkan karang gigi.
Karang gigi melekat erat dengan gigi dan hanya bisa di bersihkan dengan scaller, atau alat ekstraktor oleh dokter gigi.
Warna karang gigi mula-mula kuning, lama-kelamaan dapat berwarna coklat atau kehitaman sesuai dengan kebiasaan seperti merokok atau minum kopi.
Karang gigi dapat menyebabkan gigi goyang dan mudah tanggal karena penurunan gusi, gusi bengkak, gusi berdarah terutama saat menyikat gigi, dan halitosis (bau mulut).

sumber wikipedia

Diabetes



Lingkaran biru, adalah simbol bagi diabetes mellitus, sebagaimana pita merah untuk


Diabetes mellitusDM (bahasa Yunaniδιαβαίνεινdiabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latinmellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidratlemak dan protein, sebagai akibat dari:
Berbagai penyakitsindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus, antara lain: Alzheimerataxia-telangiectasiasindrom Downpenyakit Huntington, kelainan mitokondriadistrofi miotonispenyakit Parkinsonsindrom Prader-Willisindrom Wernersindrom Wolframleukoaraiosisdemensia, hipotiroidisme,hipertiroidismehipogonadisme, dan lain-lain.


Gejala umum

Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala klasik lainnya:
dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu berbagai komplikasi kronis, seperti:
dan gejala lain seperti dehidrasiketoasidosisketonuria dan hiperosmolar non-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
Kata diabetes mellitus itu sendiri mengacu pada simtoma yang disebut glikosuria, atau kencing manis, yang terjadi jika penderita tidak segera mendapatkan perawatan.


Klasifikasi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:
  1. Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifatidiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
  2. Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
  3. Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM.

    dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:
  4. Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.
  5. Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
  6. Not insulin requiring diabetes.
Kelas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM (bahasa Inggrisinsulin-dependent diabetes mellitus), sedang tahap kelima dan keenam merupakan anggota klasifikasi NIDDM (bahasa Inggrisnon insulin-dependent diabetes mellitus). IDDM dan NIDDM merupakan klasifikasi yang tercantum padaInternational Nomenclature of Diseases pada tahun 1991 dan revisi ke-10 International Classification of Diseases pada tahun 1992.
Klasifikasi Malnutrion-related diabetes mellitus, MRDM, tidak lagi digunakan oleh karena, walaupun malnutrisi dapat memengaruhi ekspresi beberapa tipe diabetes, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa malnutrisi atau defisiensi protein dapat menyebabkan diabetes. Subtipe MRDM; Protein-deficient pancreatic diabetes mellitus, PDPDM, PDPD, PDDM, masih dianggap sebagai bentuk malnutrisi yang diinduksi oleh diabetes mellitus dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Sedangkan subtipe lain, Fibrocalculous pancreatic diabetes, FCPD, diklasifikasikan sebagai penyakit pankreas eksokrin pada lintasan fibrocalculous pancreatopathy yang menginduksi diabetes mellitus.
Klasifikasi Impaired Glucose Tolerance, IGT, kini didefinisikan sebagai tahap dari cacat regulasi glukosa, sebagaimana dapat diamati pada seluruh tipe kelainan hiperglisemis. Namun tidak lagi dianggap sebagai diabetes.
Klasifikasi Impaired Fasting Glycaemia, IFG, diperkenalkan sebagai simtoma rasio gula darah puasa yang lebih tinggi dari batas atas rentang normalnya, tetapi masih di bawah rasio yang ditetapkan sebagai dasar diagnosa diabetes.


Penyebab

Kemungkinan induksi diabetes tipe 2 dari berbagai macam kelainan hormonal, seperti hormon sekresi kelenjar adrenalhipofisis dan tiroid merupakan studi pengamatan yang sedang laik daun saat ini. Sebagai contoh, timbulnya IGT dan diabetes mellitus sering disebut terkait oleh akromegali dan hiperkortisolisme atausindrom Cushing.
Hipersekresi hormon GH pada akromegali dan sindrom Cushing sering berakibat pada resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan simtomahiperinsulinemia dan hiperglisemia, yang berdampak pada penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian.
GH memang memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa dengan menstimulasi glukogenesis dan lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa darah dan asam lemak. Sebaliknya, insulin-like growth factor 1 (IGF-I) meningkatkan kepekaan terhadap insulin, terutama pada otot lurik. Walaupun demikian, pada akromegali, peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan resistansi insulin, oleh karena berlebihnya GH.
Terapi dengan somatostatin dapat meredam kelebihan GH pada sebagian banyak orang, tetapi karena juga menghambat sekresi insulin dari pankreas, terapi ini akan memicu komplikasi pada toleransi glukosa.
Sedangkan hipersekresi hormon kortisol pada hiperkortisolisme yang menjadi penyebab obesitas viseral, resistansi insulin, dan dislipidemia, mengarah pada hiperglisemia dan turunnya toleransi glukosa, terjadinya resistansi insulin, stimulasi glukoneogenesis dan glikogenolisis. Saat bersinergis dengan kofaktor hipertensi,hiperkoagulasi, dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.
Hipersekresi hormon juga terjadi pada kelenjar tiroid berupa tri-iodotironina dengan hipertiroidisme yang menyebabkan abnormalnya toleransi glukosa.
Pada penderita tumor neuroendokrin, terjadi perubahan toleransi glukosa yang disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang terjadi pada pasien bedah pankreas,feokromositomaglukagonoma dan somatostatinoma.
Hipersekresi hormon ditengarai juga menginduksi diabetes tipe lain, yaitu tipe 1. Sinergi hormon berbentuk sitokinainterferon-gamma dan TNF-α, dijumpai membawa sinyal apoptosis bagi sel beta, baik in vitro maupun in vivo. Apoptosis sel beta juga terjadi akibat mekanisme Fas-FasL, dan/atau hipersekresimolekul sitotoksik, seperti granzim dan perforin; selain hiperaktivitas sel T CD8- dan CD4-.


Diagnosa


Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl).[6]Bukan DMBelum pasti DMDM
Kadar glukosa darah sewaktu:
Plasma vena<110110 - 199>200
Darah kapiler<9090 - 199>200
Kadar glukosa darah puasa:
Plasma vena<110110 - 125>126
Darah kapiler<9090 - 109>110


Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggrischildhood-onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui "inhaled powder".
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l). Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic events". Angka di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis. Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.


Diabetes mellitus tipe 2

Diabetes mellitus tipe 2 (bahasa Inggrisadult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10[13] dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin serta RBP4yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan pada manusia.
Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan hormon resistin yang tinggi,peningkatan laju metabolisme glikogenolisis danglukoneogenesis pada hati, penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati.
NIDDM juga dapat disebabkan oleh dislipidemialipodistrofi, dan sindrom resistansi insulin.
Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.]Hiperglisemia dapat diatasi dengan obat anti diabetes yang dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa dari hepar, namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan.[ Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, namun obesitas sentral diketahui sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluaran dari adipokines ( nya suatu kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosa. Obesitas ditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia dikembangkan diagnosis dengan jenis 2 kencing manis. Faktor lain meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di dekade yang terakhir telah terus meningkat mulai untuk memengaruhi anak remaja dan anak-anak.
Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan [[ antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu ( e.g., metformin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin ( e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
Sebuah zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang disebut sitagliptin, baru-baru ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes mellitus tipe 2. Seperti zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang lain, sitagliptin akan membuka peluang bagi perkembangan sel tumor maupun kanker.
Sebuah fenotipe sangat khas ditunjukkan oleh NIDDM pada manusia adalah defisiensi metabolisme oksidatif di dalam mitokondria pada otot lurik.Sebaliknya, hormon tri-iodotironina menginduksi biogenesis di dalam mitokondria dan meningkatkan sintesis ATP sintase pada kompleks V, meningkatkan aktivitassitokrom c oksidase pada kompleks IV, menurunkan spesi oksigen reaktif, menurunkan stres oksidatif, sedang hormon melatonin akan meningkatkan produksiATP di dalam mitokondria serta meningkatkan aktivitas respiratory chain, terutama pada kompleks I, III dan IV. Bersama dengan insulin, ketiga hormon ini membentuk siklus yang mengatur fosforilasi oksidatif mitokondria di dalam otot lurik. Di sisi lain, metalotionein yang menghambat aktivitas GSK-3beta akan mengurangi risiko defisiensi otot jantung pada penderita diabetes.
Simtoma yang terjadi pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis, diikuti dengan pengurangan berat tubuh, setelah dilakukan bedah bypass usus. Hal ini diketahui sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon inkretin, namun para ahli belum dapat menentukan apakah metoda ini dapat memberikan kesembuhan bagi NIDDM dengan perubahan homeostasis glukosa.
Pada terapi tradisional, flavonoid yang mengandung senyawa hesperidin dan naringin, diketahui menyebabkan:
sedang naringin sendiri, menurunkan transkripsi mRNA fosfoenolpiruvat karboksikinase dan glukosa-6 fosfatase di dalam hati.
Hesperidin merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan pada buah jenis jeruk, sedang naringin banyak ditemukan pada buah jenis anggur.


Diabetes mellitus tipe 3

Diabetes mellitus gestasional (bahasa Inggrisgestational diabetes, insulin-resistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5" diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.
Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5% dari semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan secara penuh bisa perlakukan tetapi, tidak diperlakukan, boleh menyebabkan permasalahan dengan kehamilan, termasuk macrosomia (kelahiran yang tinggi menimbang), janin mengalami kecacatan dan menderita penyakit jantung sejak lahir. Penderita memerlukan pengawasan secara medis sepanjang kehamilan.
Resiko Fetal/Neonatal yang dihubungkan dengan GDM meliputi keanehan sejak lahir seperti berhubungan dengan jantung, sistem nerves yang pusat, dan [sebagai/ketika/sebab] bentuk cacad otot. Yang ditingkatkan hormon insulin hal-hal janin boleh menghalangi sindrom kesusahan dan produksi surfactant penyebab hal-hal janin yang berhubung pernapasan. Hyperbilirubinemia boleh diakibatkan oleh pembinasaan sel darah yang merah. Di kasus yang menjengkelkan, perinatal kematian boleh terjadi, paling umum sebagai hasil kelimpahan placental yang lemah/miskin dalam kaitan dengan perusakan/pelemahan yang vaskuler. Induksi/Pelantikan mungkin ditandai dengan dikurangi placental fungsi. Bagian Cesarean mungkin dilakukan jika ditandai kesusahan hal-hal janin atau suatu ditingkatkan risiko dari luka-luka/kerugian dihubungkan dengan macrosomia, seperti bahu dystocia.


Komplikasi

Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.


Ketoasidosis diabetikum

Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis). Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernapasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau napas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius. Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing dan haus. Jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.


Hipoglikemi


Penanganan

Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.

sumber wikipedia